Selasa, 14 Januari 2014

Cinta yang Bisu

Cinta yang Bisu

by : Trisha Adelia


Angin tahu ke mana ia mesti berembus
Saat kau berjalan ke arahku, berpapasan denganku
Burung tahu bagaimana ia mesti berkicau
Saat kau tertawa berderai rona bahagia denganku

Sipit matamu saat berderai tawa
Laksana bulan sabit yang berpendar ceria
Saat kau tatap aku, selaksa dahaga lenyap lalu timbul bahagia

Kau gerimis, basahi jiwaku yang mengerontang
Tumbuhkan kaktus di savanna cinta
Hijau menyegarkan

Lekuk bibirmu saat tersenyum,
Madu kembang pun kalah ranum
Aku pun terbakar rona bahagiamu
Meski entah apakah kau bahagia denganku
Aku tak tahu

Lihatlah aku
Sekali lagi lihat
Tidakkah kau temukan binar harap,
gejolak dan asa saat kau tatap bola mata ini?
Sekali lagi lihat
Di bola mataku yang cokelat pekat
Tersimpan makna cinta yang sarat

Saat kau baca puisi ini
Adakah kau sadar ini untukmu, duhai pelangi?
Bukan dia atau dia, tapi dirimu
Aku tak mau memburu bayang-bayang semu
Aku ingin dirimu, seutuhnya engkau
Lihatlah aku sebagaimana aku melihatmu
Karena aku terkunci dalam badai pesonamu
Dan hanya kau yang sanggup lepaskan segala belenggu
Cinta yang bisu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar